MENGETAHUI PENGERTIAN KONTRASEPSI



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Berdasarkan sensus penduduk Indonesia tahun 1971, jumlah penduduk Indonesia saat itu 120 juta jiwa. Dalam kurang lebih 30 tahun, penduduk Indonesia bertambah 70% (sensus 2000, jumlah penduduk Indonesia 206 juta jiwa). Sedangkan program KB sudah dikenal sejak tahun 1970. Dari mulai tahun 2000 sampai sekarang angka penduduk Indonesia bertambah hampir 40 juta jiwa.
KB pada hakikatnya merupakan program yang turut berperan penting dalam menciptakan generasi masa depan bangsa Indonesia yang berkualitas serta mampu bersaing dengan bangsa lain.
Beberapa pasangan suami-istri mengalami kesulitan dalam memilih metode KB. Ada ibu yang kegemukan mengikuti suatu metode KB, ada juga yang alergi dan sebagainya. Tentu itu bukan tujuan dari program KB, hanya efek samping tapi kadang-kadang turut mengusik kebahagiaan rumah tangga. Beberapa di antara mereka memperhitungkan masa subur, dimana masa subur sangat besar artinya bagi mereka yang menginginkan hamil dan bagi yang ingin menunda kehamilan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kontrasepsi ?
2. Apa definisi dari KB ?
3. Apa manfaat KB ?
4.  Apa saja metode KB sederhana dengan alat ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian kontrasepsi, definisi KB, manfaat KB, dan metode KB sederhana dengan alat serta tanpa alat.
BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi ialah usaha – usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha- usaha itu dapat bersifat sementara,dapat pula bersifat permanen. Yang bersifat permanen dinamakan pada wanita tubektomi dan pada pria vasektomi.
Sampai sekarang cara kontrasepsi yang ideal belum ada. Kontrasepsi ideal harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.       Dapat dipercaya
2.       Tidak menimbulkan efek yang menganggu kesehatan
3.       Daya kerja dapat diatur menurut kebutuhan
4.       Tidak menganggu sewaktu melakukan koitus
5.       Tidak memerlukan motivasi terus menerus
6.       Mudah pelaksanaannya
7.       Murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
8.       Dapat diterima pengunaannya oleh pasangan yang bersangkutan.

B.      Pengertian KB
KB merupakan salah satu sarana bagi setiap keluarga baru untuk merencanakan pembentukan keluarga ideal, keluarga kecil bahagia dan sejahtera lahir dan bathin. Keluarga Berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasihat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran.


C.      Manfaat Keluarga Berencana
Manfaat Usaha Keluarga Berencana Di Pandang Dari Segi Kesehatan
1.       Untuk ibu : dengan tujuan mengatur jumlah dan jarak kelahiran, ibu mendapat manfaat berupa :
  Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek.
  peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak untuk beristirahat dan menikmati waktu terluang serta melakukan kegiatan-kegiatan lainnya.
2.       Untuk anak-anak lain : Memberikan kesempatan kepada mereka agar perkembangan  fisiknya lebih baik karena setiap anak memperoleh makanan yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga.
  Perkembangan mental dan sosialnya lebih sempurna karena pemeliharaan yang lebih baik dan lebih banyak waktu yang dapat diberikan oleh ibu untuk setiap anak.
  perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik karena sumber-sumber pendapatan keluarga tidak habis untuk mempertahankan hidup semata-mata.
3.       Untuk ayah : Untuk memberikan kesempatan kepadanya agar dapat : memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kesemasan berkurang serta lebih banyak waktu yang tertuang untuk keluarganya.

D.       Macam – macam Metode Sederhana Tanpa Alat




1.       Metode Kalender (Ogino-Knaus)
a.      Pengertian
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara atau metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi.
Metode kalender atau pantang berkala ini merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) yang paling tua. Pencetus KBA sistem kalender adalah dr. Knaus (ahli kebidanan dari Vienna) dan dr. Ogino (ahli ginekologi dari Jepang). Metode kalender ini berdasarkan pada siklus haid/menstruasi wanita.
Knaus berpendapat bahwa ovulasi terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Sedangkan Ogino berpendapat bahwa ovulasi tidak selalu terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi, tetapi dapat terjadi antara 12 atau 16 hari sebelum menstruasi berikutnya. Hasil penelitian kedua ahli ini menjadi dasar dari KBA sistem kalender.
b.      Manfaat 
           Metode kalender atau pantang berkala dapat bermanfaat sebagai kontrasepsi maupun konsepsi.
a.        Manfaat kontrasepsi
Sebagai alat pengendalian kelahiran atau mencegah kehamilan.
b.       Manfaat konsepsi
Dapat digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan
melakukan hubungan seksual saat masa subur/ovulasi untuk meningkatkan  kesempatan bisa hamil,
c.         Keuntungan
Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai berikut:
a.       Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.
b.      Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
c.       Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam penerapannya.
d.      Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
e.       Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat menghindari
 resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
f.       Tidak memerlukan biaya.
g.       Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi. 
d.        Keterbatasan
Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender atau pantang berkala ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
a.       Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.
b.      Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya.
c.       Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap saat.
d.      Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
e.       Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus.
f.       Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).
g.      Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
e.          Efektifitas
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan metode kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode kalender akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan metode simptothermal. Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun.
f.              Faktor Penyebab Metode Kalender Tidak Efektif
Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah:
a.            Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan hidup sel sperma dalam saluran reproduksi (sperma mampu bertahan selama 3 hari).
b.           Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan ovulasi, diinterpretasikan sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan masa tidak subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi tidak tepat.
c.            Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus menstruasi sendiri.
d.           Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi dengan perubahan jenis mukus/lendir serviks yang menyertainya.
e.               Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari berakhirnya perdarahan menstruasi. Hal ini menyebabkan penentuan masa tidak subur menjadi tidak tepat.
g.        Penerapan
Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi wanita sehat ada tiga tahapan:
a.       Pre ovulatory infertility phase (masa tidak subur sebelum ovulasi).
b.      Fertility phase (masa subur).
c.       Post ovulatory infertility phase (masa tidak subur setelah ovulasi).
Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus menstruasinya normal yaitu 21-35 hari. Pemantauan jumlah hari pada setiap siklus menstruasi dilakukan minimal enam kali siklus berturut-turut. Kemudian hitung periode masa subur dengan melihat data yang telah dicatat.
Bila haid teratur (28 hari)
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid.
Contoh:
Seorang wanita atau istri mendapat haid mulai tanggal 9 Maret. Tanggal 9 Maret ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 Maret dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Maret. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Maret hingga tanggal 24 Maret. Sehingga pada masa ini merupakan masa pantang untuk melakukan senggama. Apabila ingin melakukan hubungan seksual harus menggunakan kontrasepsi.
Bila haid tidak teratur
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Rumus : Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11

Contoh:
Seorang wanita/istri mendapat haid dengan siklus terpendek 25 hari dan siklus terpanjang 30 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya).
Langkah 1 : 25 – 18 = 7
Langkah 2 : 30 – 11 = 19
Jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-7 sampai hari ke-19. Sehingga masa ini, suami istri tidak boleh melakukan senggama. Apabila ingin melakukan senggama harus menggunakan kontrasepsi.

2.       Pantang berkala (Rhythim method)
a. pengertian
Seorang wanita hanya dapat hamil selama beberapa hari saja dalam tiap daur haidnya. Masa subur yang disebut juga “fase Ovulasi” mulai 48 jam sebelum ovulasi dan berakhir 24 jam setelah ovulasi. Sebelum dan sesudah masa itu, wanita tersebut berada dalam masa tidak subur.
Kesulitan cara ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk  2 hari sebelum hari pertama±ditentukan; ovulasi umumnya terjadi 14  haid yang akan datang. Dengan demikian, pada wanita dengan haid teratur, oleh salah satu sebab (misalnya karena sakit) ovulasi tidak datang pada waktu atau sudah datang sebelum saat semestinya.
Pada wanita-wanita dengan daur haid tidak teratur, akan tetapi dengan variasi yang tidak jauh berbeda, dapat diterapkan masa subur dengan suatu perhitungan, di mana daur haid terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi 11 hari. Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang telah dikurangi. Untuk dapat mempergunakan cara ini, wanita yang bersangkutan sekurang-kurangnya harus mempunyai catatan tentang lama daur haidnya selama 6 bulan, atau lebih baik jika wanita tersebut mempunyai catatan tentang lama daur haidnya selam satu tahun penuh.
Untuk memudahkan pemakaian cara ini, di bawah ini disajikan satu tabel untuk menentukan masa subur dan masa tidak subur.
Efektifitas.
Efektifitas dengan cara ini lebih tinggi apabila dibarengi dengan pengukuran suhu
b.      basal. Karena dengan pengukuran ini dapat ditentukan dengan tepat saat terjadinya masa ovulasi.
c.       Manfaat
1. Kontrasepsi
·         Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan
·          Tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi
·         Tidak ada efek samping sistemik
·         Murah atau tanpa biaya.
2. Nonkontrasepsi
·           Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
·           Menambah pengetahuan tentang system reproduksi pada suami dan istri
·           Memungkinkan mengeratkan relasi/hubungan melalui peningkatan komunikasi antara suami-istri/pasangan.
d.      Kekurangan
1.      Sebagai kontrasepsi sedang (9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama pemakaian). Catatan untuk Metode Ovulasi Billings bila aturan ditaati kegagalan 0% (kegagalan metode/method failure dan 0 – 3% kegagalan pemakai user,s failure, yaitu pasangan dengan sengaja atau tanpa sengaja melanggar aturan untuk mencegah kehamilan.
2.      Kefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti intruksi.
3.      . Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang paling efektif secara benar.
4.      Di butuhkan pelatih/guru KBA (bukan tenaga medis)
5.      Pelatih/guru KBA harus mampu membantu IBU mengenali masa suburnya, memotivasi pasangan untuk menaati aturan jika ingin menghindari kehamilan dan menyediakan alat Bantu jika diperlukan; misalnya buku catatan khusus, thermometer (oral atau suhu basal).
6.      Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan
7.       Perlu pencatatan setiap hari.
8.      Infeksi vagian membuat lendir serviks sulit dinilai.
9.      Thermometer basal diperlukan untuk metode tertentu.
10.  Tidak terlindung dari IMS termasuk HBV (virus Hepatitis B) dan HIV/AIDS

3. Metode Suhu Basal
a. pengertian
                 Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam keadaan istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.
b. Manfaat
1.      Kontrasepsi
·         Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan
·          Tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi
·         Tidak ada efek samping sistemik
·         Murah atau tanpa biaya.
2.      Nonkontrasepsi
·         Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
·         Menambah pengetahuan tentang system reproduksi pada suami dan istri
·          Memungkinkan mengeratkan relasi/hubungan melalui peningkatan komunikasi antara suami-istri/pasangan.
c.       Efektifitas
           Metode suhu basal tubuh akan efektif bila dilakukan dengan benar dan konsisten. Suhu tubuh basal dipantau dan dicatat selama beberapa bulan berturut-turut dan dianggap akurat bila terdeteksi pada saat ovulasi. Tingkat keefektian metode suhu tubuh basal sekitar 80 persen atau 20-30 kehamilan per 100 wanita per tahun. Secara teoritis angka kegagalannya adalah 15 kehamilan per 100 wanita per tahun. Metode suhu basal tubuh akan jauh lebih efektif apabila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain seperti
kondom, spermisida ataupun metode kalender atau pantang berkala (calender method or periodic abstinence).

d.      Keuntungan
Keuntungan dari penggunaan metode suhu basal tubuh antara lain:
·         Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada pasangan suami istri  tentang masa subur/ovulasi.
·         Membantu wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur mendeteksi masa subur/ovulasi.
·          Dapat digunakan sebagai kontrasepsi ataupun meningkatkan kesempatan untuk hamil.
·         Membantu menunjukkan perubahan tubuh lain pada saat mengalami masa subur/ovulasi seperti perubahan lendir serviks.
·         Metode suhu basal tubuh yang mengendalikan adalah wanita itu sendiri.

e.       Kekurangan
·         Sebagai kontrasepsi sedang (9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama pemakaian). Catatan untuk Metode Ovulasi Billings bila aturan ditaati kegagalan 0% (kegagalan metode/method failure dan 0 – 3% kegagalan pemakai user,s failure, yaitu pasangan dengan sengaja atau tanpa sengaja melanggar aturan untuk mencegah kehamilan.
·         Kefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti intruksi.
·         Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang paling efektif secara benar.
·         Di butuhkan pelatih/guru KBA (bukan tenaga medis)
·         Pelatih/guru KBA harus mampu membantu IBU mengenali masa suburnya, memotivasi pasangan untuk menaati aturan jika ingin menghindari kehamilan dan menyediakan alat Bantu jika diperlukan; misalnya buku catatan khusus, thermometer (oral atau suhu basal).
·         Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan



·         Perlu pencatatan setiap hari.
·         Infeksi vagian membuat lendir serviks sulit dinilai.
·         Thermometer basal diperlukan untuk metode tertentu.
·         Tidak terlindung dari IMS termasuk HBV (virus Hepatitis B) dan HIV/AIDS

f.  Petunjuk Bagi Pengguna Metode Suhu Basal Tubuh
Aturan perubahan suhu/temperatur adalah sebagai berikut:
·         Suhu diukur pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangun dari tempat tidur).
·         Catat suhu ibu pada kartu yang telah tersedia.
·         Gunakan catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang “normal dan rendah” dalam pola tertentu tanpa kondisi-kondisi di luar normal atau biasanya.
·         Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
·         Tarik garis pada 0,05 derajat celcius – 0,1 derajat celcius di atas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. Garis ini disebut garis pelindung (cover line) atau garis suhu.
·         Periode tak subur mulai pada sore hari setelah hari ketiga berturut-turut suhu tubuh berada di atas garis pelindung/suhu basal.
·         Hari pantang senggama dilakukan sejak hari pertama haid hingga sore ketiga kenaikan secara berurutan suhu basal tubuh (setelah masuk periode masa tak subur).
·         Masa pantang untuk senggama pada metode suhu basal tubuh labih panjang dari metode ovulasi billings.
·         Perhatikan kondisi lendir subur dan tak subur yang dapat diamati.
Catatan:
·         Jika salah satu dari 3 suhu berada di bawah garis pelindung (cover line) selama perhitungan 3 hari. Kemungkinan tanda ovulasi belum terjadi. Untuk menghindari kehamilan tunggu sampai 3 hari berturut-turut suhu tercatat di atas garis pelindung sebelum memulai senggama.
·         Bila periode tak subur telah terlewati maka boleh tidak meneruskan pengukuran suhu tubuh dan melakukan senggama hingga akhir siklus haid dan kemudian kembali mencatat grafik suhu basal siklus berikutnya. Contoh. Pencatatan pengukuran suhu basal tubuh
                             



4.       Metode Lendir Serviks (Billings)
      a. pengertian
Perubahan siklus dari lendir serviks yang terjadi karena perubahan estrogen. Lendir serviks yang diatur oleh hormon estrogen dan progesterone ikut berperan dalam reproduksi. Pada setiap siklus haid diproduksi 2 macam lendir serviks oleh sel serviks, yaitu :
·         Lendir tipe E (Estrogenik):
a.       Diproduksi pada fase akhir pra ovulasi dan fase ovulasi
b.      Sifat-sifat:
o   Banyak, tipis, seperti air (jernih) dan viskositas rendah
o    Spinkerbeit (elastisitas) besar
o   Bila dikeringkan terjadi bentuk seperti daun pakis.
c.       Spermatozoa dapat menembus lendir ini
·         Lendir tipe H (Gestagenik)
a.       Diproduksi pada fase awal praovulasi dan setelah ovulasi
b.      Sifat –sifat:
o   Kental
o   Viskositas tinggi
o   Keruh
c.       Dibuat karena peninggian kadar estrogen
d.      Spermatozoa tidak dapat membus lendir ini

Ciri-ciri lendir serviks pada berbagai fase dari siklus haid (30):
a.       Fase I:  masa “kering” segera setelah menstruasi, karena kadar estrogen yang rendah kurang merangsang sekresi
o   Haid
o   Hari1-5
o   Lendir dapat ada atau tidak, dan tertutup oleh darah haid
o   Perasaan wanita : basah dan licin (lubrikatif)
b.      Fase II
o   Post haid
o   Hari 6-10
o   Tidak hanya lendir / hanya sedikit
o   Perasaan wanita kering
c.       Fase III
o   awal pra ovulasi
o   hari 11- 13
o   Lendir keruh, kuning atau putih dan liat
o   Perasaan wanita : liat dan atau lembab
d.      Fase IV
o   Segera sebelum pada saat dan sesudah ovulasi   
o   Hari 14-17
o   Lendir bersifat jernih, licin, basah, dapat diregangkan
o   Dengan konsistensi seperti putih telur
o   Hari terakhir fase ini dikenal sebagai gejala puncak
o   Perasaan wanita :lubrikatif dan atau basah
e.      Fase V
o   post ovulasi
o   hari 18-21
o   lendir sedikit, keruh dan liat
o   perasaan wanita liat dan atau lembab
f.        Fase VI
o   akhir post ovulasi atau segera pra haid
o    hari 27-30
o   lendir jernih dan seperti air
o   perasaan wanita : liat dan atau lembab-basah
Teknik Metode Lendir Serviks
Abstain dimulai dari hari pertama diketahui adanya lendir setelah haid dan berlanjut sampai dengan hari keempat setelah gejala puncak.
b.  Penyulit-penyulit lendir serviks :
a.       keadaan fisiologis : sekresi vagina karena ada rangsangan seksual.
b.      keadaan patologis : infeksi vagina, serviks, penyakit-penyakit, pemakaian obat.
c.       keadaan psikologis : sters baik fisik maupun emosional
c. Kerugian
·         membutuhkan komitmen
·         perlu diajarkan oleh spesialis keluarga berencana alami
·         dapat membutuhkan 2 sampai 3 siklus untuk mempelajari metode
·         impeksi vagina dapat menyulitkan identifikasi lendir yang subur
·         beberapa obat yang digunakan mengobati flu dan sebagainya dapat menghambat produksi lendir serviks.
·         melibatkan sentuhan pada tubuh yang tidak disukai beberapa wanita
·         membutuhkan pantangan
d. keuntungan
·         dalam kendali wanita
·         memberi izin kepada pasangan menyentuh tubuhnya.
·          meningkatkan kesadaran terhadap perubahan pada tubuh
·         memperkirakan lendir yang subur sehingga memungkinkan kehamilan.
·          dapat digunakan menccegah kehamilan.
e.Manfaat
Metode mukosa serviks bermanfaat untuk mencegah kehamilan yaitu dengan berpantang senggama pada masa subur. Selain itu, metode ini juga bermanfaat bagi wanita yang menginginkan kehamilan.
f.     Efektifitas
Keberhasilan metode ovulasi billings ini tergantung pada instruksi yang tepat, pemahaman yang benar, keakuratan dalam pengamatan dan pencatatan lendir serviks, serta motivasi dan kerjasama dari pasangan dalam mengaplikasikannya. Angka kegagalan dari metode mukosa serviks sekitar 3-4 perempuan per 100 perempuan per tahun. Teori lain juga mengatakan, apabila petunjuk metode mukosa serviks atau ovulasi billings ini digunakan dengan benar maka keberhasilan dalam mencegah kehamilan 99 persen.
5.   Metode Simptothermal
a.  Pengertian
Metode Simptothermal merupakan metode keluarga berencana alamiah ( KBA ) yang mengidentifikasi masa subur dari siklus menstruasi wanita. Metode simptothermal mengkombinasikan metode suhu basal tubuh dan mukosa serviks. Metode ini mengamati tiga indikator  kesuburann yaitu perubahan suhu basal tubuh, perubahan mukosa/ lendir serviks, dan perhitungan masa subur melalui metode kalender.
Metode simptothermal akan lebih akurat memprediksikan hari aman pada wanita daripada menggunakan salah satu metode saja. Ketika menggunakan metode ini bersama-sama, maka tanda-tanda dari satu dengan yang lainnya akan saling melengkapi
b. Manfaat
Metode simptothermal memiliki manfaat sebagai alat kontrasepsi maupun konsepsi
·         Manfaat kontrasepsi
Metode simptothermal digunakan sebagai alat kontrasepsi atau menghindari kehamilan dengan tidak melakukan hubungan seksual ketika berpotensi subur (pantang saat masa subur).
·         Manfaat konsepsi
Metode simptothermal digunakan sebagai konsepsi atau menginginkan kehamilan dengan melakukan hubungan seksual ketika berpotensi subur.
c.      Efektifitas
Angka kegagalan dari penggunaan metode simptothermal adalah 10-20 wanita akan hamil dari 100 pasangan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan kesalahan dalam belajar, saran atau tidak ada kerjasama pasangan. Namun, studi lain juga menyatakan angka kegagalan dari metode simptothermal mempunyai angka kegagalan hanya 3 persen apabila di bawah pengawasan yang ketat.
e.       Hal yang Mempengaruhi Metode Simptothermal Menjadi Efektif
Metode simptothermal akan menjadi efektif apabila:
·         Pencatatan dilakukan secara konsisten dan akurat.
·         Tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena dapat mengubah siklus menstruasi dan pola kesuburan.
·         Penggunaan metode barier dianjurkan untuk mencegah kehamilan.
·         Kerjasama dengan pasangan adalah perlu, karena ia harus bersedia untuk membantu menghindari kehamilan baik dengan tidak melakukan hubungan seksual atau menggunakan beberapa metode penghalang selama hari-hari paling subur.
f.       Hal yang Mempengaruhi Metode Simptothermal Tidak Efektif
Metode simptothermal dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain:
·         Wanita yang mempunyai bayi, sehingga harus bangun pada malam hari.
·         Wanita yang mempunyai penyakit.
·         Pasca perjalanan.
·         Konsumsi alcohol.
Hal-hal tersebut di atas dapt mempengaruhi pembacaan suhu basal tubuh menjadi kurang akurat.
·         Wanita yang mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi suhu basal tubuh, keteraturan menstruasi maupun produksi lendir serviks.
g.       Keuntungan
Metode simptothermal mempunyai keuntungan antara lain:
·         Tidak ada efek fisik seperti obat-obatan, alat, bahan kimia atau operasi yang dibutuhkan.
·         Aman.
·         Ekonomis.
·         Meningkatkan hubungan kerjasama antar pasangan.
·         Dapat langsung dihentikan apabila pasangan menginginkan kehamilan.
·         Tidak memerlukan tidak lanjut atau alat kontrasepsi lain setelah belajar metode simptothermal dengan benar.
h.      Keterbatasan
            Metode simptothermal mempunyai keterbatasan antara lain:
·         Tidak cocok digunakan oleh wanita yang mempunyai bayi, berpenyakit, pasca perjalanan maupun konsumsi alkohol.
·          Metode simptothermal kurang efektif karena pengguna harus mengamati dan mencatat suhu basal tubuh maupun perubahan lendir serviks.
·         Metode simptothermal memerlukan kerjasama antara pasangan suami istri.
·         Pengguna harus mendapatkan pelatihan atau instruksi yang benar.

i.        Petunjuk bagi pengguna metode simptothermal
        Pengguna/ klien metode simptothermal harus mendapat instruksi atau petunjuk tentang metode lendir serviks, metode suhu basal tubuh maupun metode kalender. Hal ini bertujuan agar pengguna dapat menentukan masa subur dengan mengamati perubahan suhu basal tubuh maupun lendir serviks.
1.     Klien dapat melakukan hubungan seksual hingga dua hari berikutnya setelah haid berhenti ( periode tidak subur sebelum ovulasi).
2.    Ovulasi terjadi setelah periode tidak subur awal yang ditandai dengan mulai keluarnya lendir dan rasa basah pada vagina sama dengan metode lendir serviks. Lakukan pantang senggama karena ini menandakan periode subur sedang berlangsung.
3.    Pantang senggama dilakukan mulai ada kenaikan suhu basal 3 hari berurutan dan hari puncak lendir subur.
4.    Apabila dua gejala ini tidak menentukan periode tidak subur awal, periode subur, periode tak subur akhir maka ikuti perhitungan periode subur yang terpanjang di mana masa pantang senggama harus dilakukan.

6. Coitus Interuptus
a. pengertian
Metode Withdrawal adalah metode kontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genetalia eksterna wanita.
b. Keuntungan
·         tidak memerlukan alat  dan harganya murah ( ekonomis )
·         tidak menggunakan zat-zat kimiawi
·         selalu tersedia setiap saat
·         tidak mempunyai efek samping
·         Tidak mengganggu produksi ASI
c.  Kerugian
·         angka kegagalan cukup tinggi
·         16-23 kehamilan per 100 wanita per tahun
·         factor-faktor yang menyebabkan angka kegagalan adalah :
o   adanya cairan pra ejakulasi, yang dapat keluar setiap saat, dan setiap tetes sudah mengandung berjuta-juta spermatozoa
·         kurangnya kontrol dari pria, yang pada metode ini justru penting.
·         kenikmatan seksual berkurang bagi suami istri, sehingga dapat mempengaruhi kehidupan perkawinan.
d.        Kontra indikasi :
Ejakulasi premature pada pria
Hal-hal penting yang perlu diketahui oleh akseptor:
·         sebelum senggama cairan pra ejakulasi pada ujung penis harus dibersihkan terlebih dahulu
·         bila pria merasa akan berejakulasi, ia harus mengeluarkan penisnya dari dalam vagina dan selanjutnya ejakulasi dilakukan jauh dari orifisium vagina.
·         coitus interuptus (CI) bukan metode yang baik untuk pasangan yang menginginkan senggama berulang, karena semen yang masih dapat tertinggal di dalam cairan bening dan ujung penis.
·         CI bukan metode kontrasepsi yang baik bila suami tidak mengetahui kapan ia akan berejakulasi
e.         Cara Kerja
          Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina, maka tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan dapat dicegah. Ejakulasi di luar vagina untuk mengurangi kemungkinan air mani mencapai rahim.
f.          Efektifitas
          Metode coitus interuptus akan efektif apabila dilakukan dengan benar dan konsisten. Angka kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan per tahun. Pasangan yang mempunyai pengendalian diri yang besar, pengalaman dan kepercayaan dapat menggunakan metode ini menjadi lebih efektif.
g.         Manfaat
Coitus interuptus memberikan manfaat baik secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
·         Manfaat kontrasepsi
o   Alamiah.
o   Efektif bila dilakukan dengan benar.
o   Tidak mengganggu produksi ASI.
o   Tidak ada efek samping.
o   Tidak membutuhkan biaya.
o   Tidak memerlukan persiapan khusus.
o   Dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
o   Dapat digunakan setiap waktu.
·         Manfaat non kontrasepsi
o   Adanya peran serta suami dalam keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
o   Menanamkan sifat saling pengertian.
o   Tanggung jawab bersama dalam ber-KB.
h.        Penilaian Klien
Klien atau akseptor yang menggunakan metode kontrasepsi coitus interuptus tidak memerlukan anamnesis atau pemeriksaan khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna kontrasepsi ini adalah:

Coitus Interuptus
Sesuai untuk
Tidak sesuai untuk
Suami yang tidak mempunyai masalah dengan interupsi pra orgasmik.
Suami dengan ejakulasi dini.
Pasangan yang tidak mau metode kontrasepsi lain.
Suami yang tidak dapat mengontrol interupsi pra orgasmik.
Suami yang ingin berpartisipasi aktif dalam keluarga berencana.
Suami dengan kelainan fisik/psikologis.
Pasangan yang memerlukan kontrasepsi segera.
Pasangan yang tidak dapat bekerjasama.
Pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode lain.
Pasangan yang tidak komunikatif.
Pasangan yang membutuhkan metode pendukung.
Pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus.
Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur.

Menyukai senggama yang dapat dilakukan kapan saja/tanpa rencana.



Cara Coitus Interuptus
  1. Sebelum melakukan hubungan seksual, pasangan harus saling membangun kerjasama dan pengertian terlebih dahulu. Keduanya harus mendiskusikan dan sepakat untuk menggunakan metode senggama terputus.
  2. Sebelum melakukan hubungan seksual, suami harus mengosongkan kandung kemih dan membersihkan ujung penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi sebelumnya.
  3. Apabila merasa akan ejakulasi, suami segera mengeluarkan penisnya dari vagina pasangannya dan mengeluarkan sperma di luar vagina.
  4. Pastikan tidak ada tumpahan sperma selama senggama.
  5. Pastikan suami tidak terlambat melaksanakannya.
  6. Senggama dianjurkan tidak dilakukan pada masa subur.
E.METODE SEDERHANA KONTRASEPSI DENGAN ALAT.
Kontrasepsi dengan menggunakan alat terdiri dari 2 yaitu:
1. secara makanis
2. secara kimiawi
a. Kontrasepsi Secara Mekanis Untuk Pria
1.         KONDOM.
Pemakaian kondom untuk tujuan kotrasepsi baru dimulai kira-kira pada abad ke-18 di Inggris. Pada mulanya kondom terbuat dari usus biri-biri. Pada tahun 1844 Goodyear telah berhasil membuat kondom dari karet. Kondom yang klasik terbuat dari karet (lateks) dan usus dari biri-biri. Yang kini paling umum di pakai ialah komdom dari karet; kondom ini umumnya mempunyai tebal kira-kira 0,05 mm. kini telah tersedia berbagai ukuran dengan berbagai macam warna. Dan pada waktu sekarang kondom telah dipergunakan secara luas di seluruh dunia dalam program keluarga berencana.
Prinsip kerja kondom ialah sebagai perisai dari penis sewaktu melakukan koitus, dan mencegah penggumpalam sperma dalam vagina. Bentuk kondom adalah silindris dengan pinggir yang tebal pada ujung yang terbuka sedang ujung yang buntu berfungsi sebagai penampung sperma. Diameternya biasanya kira-kira 31-36,5 mm dan panjang lebih kurang 19 mm. kondom dilapisi dengan pelicin yang mempunyai sifat spermatisid.
Efektifitas kondom ini tergantung dari mutu kondom dan dari ketelitian dalam penggunaannya.
Mengenai pemakaian kondom perlu diperhatikan hal-hal berikut.
 Jangan melakukan koitus sebelum kondom terpasang dengan baik.




Pasanglah kondom sepanjang penis yang sedang dalam ereksi. Pada pria yang tidak bersunat, prepusium harus ditarik terlebih dahulu.
Tinggalkan sebagian kecil dari ujung kondom untuk menampung sperma
 Pada kondom yang mempunyai kantong kecil di ujungnya. Keluarkanlah udara terlebih dahulu sebelum kondom di pasang.
Pergunakanlah bahan pelicin secukupnya pada permukaan kondom untuk mencegah terjadinya robekan.
 Keluarkanlah penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan ereksi dan tahanlah kondom pada tempatnya ketika penis di keluarkan dari vagina, supaya sperma tidak tumpah.
b. Keuntungan
Selain untuk memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin yaitu bisa juga di pergunakan untuk tujuan kontrasepsi.
c.       Kekurangan.
·         Ada kalanya pasangan yang mempergunakannya merasakan selaput karet tersebut sebagai penghalang dalam kenikmatan sewaktu melakukan koitus
·         Ada pula pasangan yang tidak menyukai kondom oleh karena adanya asosiasi dengan soal pelacuran.
·          Kegagalan pemakaian kondom yaitu bocor atau koyaknya alat itu atau tumpahnya sperma yang di sebabkan oleh tidak dikeluarkannya penis segera setelah terjadi ejakulasi.
d.      Efek Samping.
·         Efek samping kondom tidak ada, kecuali jika ada alergi terhadap bahan untuk membuat karet.
Kontrasepsi Secara Mekanis Untuk Wanita Pessarium  Bermacam-macam pessarium telah di buat untuk tujuan kontrasepsi. Secara umum pessarium dapat di bagi atas 2 golongan, yakni;
o   Diafragma vaginal
o   Cervical cup

1.      Diafragma Vaginal
Diafragma vaginal adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang diensersikanke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
Dewasa ini diafragma vaginal terdiri atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis pada pinggirnya. Per ini ada yang terbuat dari logam tipis yang tidak dapat berkarat, ada pula yang dari kawat halus yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per.
Ukuran diafragma vaginal yang beredar di pasaran mempunyai diameter antara 55 sampai 100 mm. tiap-tiap ukuran mempunyai perbedaan diameter masing-masing 5 mm. besarnya ukuran diafragma yang akan dipakai oleh akseptor di tentukan secara individual.
Diaframa dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus. Untuk memperkuat khasiat diafragma, obat spermatisida dimasukkan ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya. Diafragma vaginal sering dianjurkan pemakaiannya dalam hal-hal seperti:
1) Keadaan dimana tidak tersedia cara yang lebih baik;
2) Jika frekuensi koitus tidak seberapa tinggi, sehingga tidak di butuhkan perlindungan yang terus-menerus;
3) Jika pemakaian pil, AKDR, atau cara lain harus dihentikan untuk sementara waktu oleh karena sesuatu sebab.
Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian difragma tidak dapat di benarkan misalnya pada:
o   Sistokel yang berat
o   Prolapsus uteri
o    Fistula vagina
o   Hiperantefleksio atau hiperretrofleksio uterus.
Diafragma paling cocok untuk di pakai pada wanita dengan dasar panggul yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang baik. Jenis-jenis:
·         Flat spring (flat metal band)
·          Coil Spring (coiled wire)
·         Arching Spring(kombinasimetal spring)
Cara kerja:
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas(uterus dan tuba Fallopi) dan sebagai alat tempat spermisida.
Cara Pemakaian Diafragma Vaginal
            Jika akseptor telah setuju mempergunakan cara ini, terlebih dahulu ditentukan ukuran difragma yang akan di pakai. Dengan mengukur jarak antara simfisis bagian bawah dan forniks vaginae posterior dengan menggunakan jari telunjuk dari jari tengah tangan dokter, yang dimasukkan ke dalam vagina akseptor. Kemudian kepadanya di terangkan anatomi alat-alat genital bagian dalam dari wanita, dan di jelaskan serta didemonstrasikan cara memasang diafragma vaginal. Pinggir mangkuk dijepit antara ibu jari telunjuk, dan difragma di masukkan ke dalam vagina sesuai dengan sumbunya.
Setelah selesai pemasangannya, akseptor harus meraba dengan jarinya bahwa porsio servisis uteri terletak di atas mangkuk, pinggir atas difragma di forniks vagina posterior, dan pinggir bawah dibawah simfisis, kemudian, akseptor di suruh sendiri memasang diafragma, mengontrol apakah letaknya sudah benar, dan akhirnya mengeluarkannya. Akseptor harus melatih diri untuk menggunakan diafragma. Jika perlu, pemasukan diafragma ke dalam vagina dapat dilakukan dengan menggunakan introducer. Difragma harus dimasukkan sebelum coitus; pemasukannya dapat dilakukan dalam posisi tidur terlentang, dengan kaki di bengkokkan dalam lutut dan kaki terbuka sedikit, dalam posisi berjongkok, atau dalam posisi berdiri dengan satu kaki di tinggikan.
Sebelum dimasukkan, obat spermatisida diletakkan dalam mangkuk diafragma serta di oleskan pada pinggirnya. Setelah coitus, diafragma tidak boleh segera di keluarkan, akan tetapi harus di tunggu 6 samapi 8 jam. Dalam waktu itu sperma dalam vagina di kirakan sudah mati.
Cara penyimpanan diafragma vaginal.
Setelah di pakai, diafragma vaginal di cuci dengan air dan sabun dingin sampai bersih, lalu di keringkan dengan kain halus, dan kemudian di beri bedak. Diafragma vaginal harus disimpan di tempat yang tidak boleh kena panas. Sekali-sekali diafragma harus diperiksa, apakah tidak bocor atau apakah cincin mangkuk tidak rusak. Jika di jaga dengan baik, diafragma dapat di pergunakan untuk selama kira-kira 1-1½ tahun
Efek Samping.
Umumnya diafragma vaginal tidak menimbulkan banyak efek sampingan. Efek sampingan mungkin disebabkan oleh reaksi alergik terhadap obat-obat spermatisida yang dipergunakan, atau oleh karena terjadi perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika diafragma di biarkan terlalu lama terpasang di situ.
Kekurangan
Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah:
1.      Di perlukan motivasi yang cukup kuat
2.      Umumnya hanya cocok untuk wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara massal
3.      Pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan kegagalan
4.       Tingkat kegagalan lebih tinggi dari pada pil atau AKDR
5.      pada beberapa pengguna menjadi penyebab infeksi saluran urethra
6.      6 pada 6 jam pasca hubungan seksual, alat masih harus berda di posisinya
7.       efektifitas sedang (bila digynakan dengan spermisida angka kegagalan 6-16 kehmilan per 100 perempuan pertahun pertama)
            Keuntungan
·        Hampir tidak ada efek sampingan
·         Dengan motivasi yang baik dan pemakaian yang betul, hasilnya cukup memuaskan
·        Dapat dipakai sebagai pengganti pil AKDR pada wanita-wanita yang tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu sebab.
·        Tidak mengganggu produksi ASI pada saat menyusui
·        Tidak mengganggu hubungan seksual karena terpasang sampai 6 jam sebelumnya.
·        Tidak mengganggu kesehatan klien
·        Salah stu perlindungan terhadap IMS/HIV/AIDS, khususnya apabila digunakan dengan spermisida
·        Bila digunakan pada saat haid, dapat menampung darah menstruasi

2.      Cervical Cup
Cervical cap di buat dari karet atau plastic, dan mempunyai bentuk mangkuk yang dalam dengan pinggirnya terbuat dari karet yang tebal. Ukurannya ialah dari diameter 22 mm sampai 33 mm; jadi lebih kecil dari pada diafragma vaginal. Cap ini dipasang pada portio servisis uteri seperti memasang topi dan dirancang untuk terpasang pas di serviks dan adanya isapan bukan karena tegangan pegas seperti pada diafragma.

Variasi
                 Preventif cavity-rim cap, yang terbuat dari karet merah muda padat dengan tepi menebal yang membentuk lekuk kecil adalah tipe yang paling sering digunakan, lkuk ini di maksudkan untuk meningkatkan penghisapan kesisi serviks. Ukuran yang diukur dari garis tengah internal tepi, berkisar dari 21 sampai 31 mm sekarang sudah tersedia topi karet atau silicon satu ukuran yang lain.
Cara kerja
            Dengan menutupi serviks topi berfungsi sebagai barier fisik terhadap masuknya sperma ke dalam kanalis servikalis.
Efektifivitas
                 Studi terakhir mendapati angka kehamilan bervariasi dari 8 sampai 20 per 100 tahun. Wanita sekitar separuh dari kehamilan tersebut disebabkan oleh kegagalan pemakai, dan penyebab utama lainnya adalh terlepasnya topi secara tidak sengaja sewaktu berhubungan intim.
Indikasi
                 Apabila ada permintaan untuk pessarium oklusif oleh seorang wanita yang tidak cocok menggunakan diaphragm, asalkan serviks normal dan sehat mengarah ke bawah sesuai sumbu vagina dan tidak menekik ke belakang.
Kontraindikasi
·         Serviks yang pendek atau rusak
·         Raba serviks purulen yang memberi kesan infeksi
·         Ketidakmampuan meraih serviks dengan jari tangan
       Keuntungan
·         Cocok bagi wanita yang tonus ototnya lemah dan beberpa kasus prolaps uterovagina.
·         Tidak dirasakan oleh pasangan pria
·         Tidak ada pengurangan sensasi vagina
·          Pasnya topi di serviks tidak dipengaruhi oleh perubahan ukuran vagina, baik sewaktu berhubungan intim atau akibat perubahan berat tubuh
·         Tidak seperti diafragma, topi serviks dapat di pasang selama beberapa hari sebagian mengatakan bahwa topi dapat dipasang selam intervalantara menstruasi, walaupun hal ini tidak di anjurkan, praktik standar di Inggris menganjurkan pasien untuk tidak memakainya selama lebih dari 24 jam.kecil kemungkinannya menyebabkan gejala saluran kemih.
Kekurangan
·         Memerlukan pemilihan ukuran dan kecockan tapi yang akurat agar topi tidak terlepas sewaktu berhubungan intim
·          Pemasangan dan pengeluaran sendiri topi serviks lebih sulit dari pada diafragma
·         Dapat timbul bau tidak sedap apabila topi di pasang lebih dari satu atau dua hari.

3.      Kondom Wanita
Kondom wanita adalah suatu sarung poliuretan dengan panjang 15 cm dan garis tengah 7 cm yang ujung terbukanya melekat kesuatu cincin poliuretan lentur, sebuah cincin poliuretan (yang dapat dilepas) di dalam kondom berfungsi sebagai alat untuk memasang dan melekatkan kondom ini divagina.
Kondom ini memiliki satu ukuran dengan pelumas berbahan dasar silicon dan tidak memerlukan pelumas spermisida serta hanya sekali pakai, alat ini dapat dibeli tanpa resep dengan nama dagang femidom (reality di Amerika utara dan femy di Spanyol) apabila pasangan telah terbiasa memakainya maka respon merugikan yang terjadi pada awal pemakaian kondom wanita jelas akan berkurang.
Cara kerja.
Seperti metode barier lainnya, kondom wanita mencegah spermatozoa mencapai saluran genital wanita.
Efektivitas
            studi mengenai efektivitas kondom wanita menunjukkan bahwa kondom ini sama efektifnya dengan diafragma, angka kegagalan berkisar dari 5 sampai per 100 tahun wanita, wanita yang memliki motivasi kuat dan menggunakannya dengan benar dan konsistensi dapat diharapkan memiliki angka kegagalan yang rendah.
Indikasi
            Apabila pasangan menghendaki pihak wanita yang menggunakan metode barier reversible sebagi kontrasepsi .
            Untuk perlindungan maksimum terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS)
Kontraindikasi
            Beberapa pasangan secara psikologis tidak dapat menerima pemakaian kondom wanita
Keunggulan
·         Suatu metode kontrasepsi efektif yang dikendalikan oleh wanita
·         Dapat di beli tanpa resep di sebagian besar apotik dan dapat diperoleh secara gratis dari beberapa klinik keluarga berencana
·         Memberikan perlindungan sangat tinggi terhadap IMS dengan cara melindungi vulva dan uretra Study in vitro menunjukkan bahwa tidak ada kebocoran HIV atau sitomegalovirus melalui kondom wanita.
·         Lebih kuat dari pada kndom pria yang terbuat dari lateks dengan resiko robek lebih kecil serta tidak melemah oleh preparat-preparat vagina berbahan dasar minyak
·         Bagi pasangan pria, penurunan kenikmatan lebih kecil di bandigkan dengan kondom lateks.
·         Dapat di pasang jauh sebelum hubungan intim (yi; beberapa jam)dan juga di biarkan beberapa waktu setelah ejakulasi sehingga proses hubungan intim tidak terganggu.
Kekurangan
·         Penampilan kurang menarik
·         Kenikmatan terganggu dan timbul suara “gemerisik” sewaktu berhubungan intim.
·         Proses pemasangan awal mungkin sulit tetapi dengan pemakaian berulang hal ini biasanya cepat diatasi
·         Kadang-kadang dapat terdorong seluruhnya masuk kedalam vagina atau penetrasi dapat terjadi keluar kondom tersebut
·         Mahal sedang dilakukan riset untuk mengembangkan kondom wanita yang dapat dicuci yang dapat digunkan kembali.
Petunjuk pemakaian
1.      Masukkan kondom wanita dengan posisi berjongkok, dengan 1 kaki diatas kursi atau berbaring
2.       Tekan cincin bagian dalam, yang ditutupi oleh sarung, diantara jempol dan jari lain maukkan akondom kedalam vagina seperti memasukkan tampon
3.      Setelah kondom berada pada vagina dorong cincin dalam setinggi sehingga cincin tersebut akan tetap pada posisi tersebut sewaktu berhubungan intim
4.      Cincin luar harus melekat erat ke vulva
5.      Segera setelah hubungan intim, pegang cincin luar dan tarik keluar kondom secara hati-hati
6.      Buang di tempat sampah dan jangan dimasukkan ke dalam toilet.
b. Kontrasepsi secara kimiawi/obat-obatan
1. Spermisida (spermatisida)
Penggunaan obat-obat spermatisida untuk tujuan kontrasepsi telah di kenal sejak zaman dahulu. Berbagai bahan telah digunakan dalam berbagai bentuk untuk dimasukkan ke dalam vagina.
Obat spermatisida yang dipakai terdiri dari atas 2 komponen, yaitu zat kimiawi yang mampu mematikan spermatozoon. Dan vehikulum yang non aktif dan yang diperlukan untuk membuat tablet atau cream/jelly. Makin erat hubungan antara zat kimia dan sperma, makin tinngi efektifitas obat. Oleh sebab itu, obat yang paling baik adalah yang dapat membuat busa setelah di masukkan ke dalam vagina, sehingga kelak busanya dapat mengelilingi serviks uteri dan menutup ostium uteri eksternum. Cara kontrasepsi dengan obat spermatisida umumnya di gunakan bersama-sama dengan cara lain . efek sampingan jarang terjadi dan umumnya berupa reaksi alergik.
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk :
·         Aerosol (busa)
·         Tablet vaginal, suppositoria atau dissolvable film.
·         Krim
.
Cara kerja
Menyababkan sel membran sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma, dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Pilihan
·         Busa (aerosol) efektif segera setelah insersi
·         Busa spermisida dianjurkan apabila digunakan hanya sebagai metode kontrasepsi
·          Tablet vagina, suppositoria dan film penggunaanya disarankan menunggu 10-15 menit sesudah dimasukkan sebelum hubungan seksual.
·          Jenis spermisida jelli biasanya hanya digunakan dengan diagfragma.
Manfaat
o   Kontrasepsi
·         efektif seketika (busa dan krim).
·         tidak menggangu produksi ASI.
·          bisa digunakan sebagai metode lain.
·          tidak mengganggu kesehatan klien.
·         tidak mempunyai pengaruh sistemik.
·         mudah digunakan.
·         meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
·         tidak perlu resep dokter atau pemerikasaan khusus.
o   Nonkontrasepsi
      Merupakan salah satu perlindungan terhadap IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Keterbatasan
·         Efektifitas kurang (18-29 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama).
·         Efektifitas sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan mengikuti cara penggunaan.
·         Ketergantungan pengguna dari motifasi berkelanjutan dengan memakai setiap melakukan hubungan seksual
·          Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah aplikasi sebelum melakukan  hubungan seksual (tablet busa vagina, suppositoria dan film).
·          Efektifitas aplikasi hanya 1-2 jam.
Seleksi klien pengguna spermisida
Sesuai untuk klien yang Tidak sesuai untuk klien yang
·         Tidak dianjurkan metode kontrasepsi hormonal, seperti perokok atau diatas usia 35 thn
·         Tidak menyukai penggunaan AKDR
·         Menyusui dan perlu kontrasepsi
·          Memerlukan proteksi terhadap IMS
·         Emerlukan metode sederhana sambil menunggu metode yang lain
·         Berdasarkan umur dan paritas seta masalah kesehatan menyebabkan kehamilan resiko tinggi Terinfeksi saluran uretra
·          Tidak stabil psikis atau tidak suka menyetuh alat kelaminnya (vulva dan vagina)
·         Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunanยช
·         Ingin metode KB efektif

Efek Samping dan Masalah Penanganan
Iritasi vagina Periksa adanya vaginitis dan IMS. Jika penyebabnya spermisida, alihkan ke spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau Bantu klien memilih metode lain.
Iritasi penis dan tidak nyaman Periksa IMS, jika penyebabnya spermisida, alihkan ke spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain.
Gangguan rasa panas di vagina Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal. Jika tidak ada perubahan, alihkan ke spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbada atau Bantu klien memilih metode lain.
Kegagalan tablet tidak larut Pilih spermisida lain dengan komposisi kimi berbeda atau Bantu klien memilih metode lain.

Cara penggunaan/instruksi bagi klien
1.      Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum mengisi aplikator(busa atau krim)dan insersi spermisida.
2.      Penting untuk menggunakan spermisida setiap melakukan aktivitas hubungan seksual.
3.      Jarak tunggu sesudah memasukkan tablet vagina atau suppositoriaadalah 10-15 menit.
·         aerosol(busa)
1)      Kocok tempat aerosol 20-30 menit sebelum digunakan.
Tempatkan kontainer dengan posisi ke atas,letakkan aplikator pada mulut container,dan tekan aplikator untuk mengisi busa.
2)      Sambil berbaring lakukan insersi aplikator kedalam vagina mendekati serviks.Dorong sampai busa keluar.
3)      Aplikator segera dicuci pakai sabun dan air,tiriskan,dan keringkan.Jangan berbagi aplikator dengan orang lain.
·         tablet vagina atau suppositoria atau film/tissue
1)      Cuci tangan sebelum membuka paket.
2)      Lepaskan tablet atau suppositoria dari paket.
3)      Sambil berbaring masukkan tablet vagina atau suppositoria jauh kedalam vagina.
4)      Tunggu 10-15 menit sebelum mulai berhubungan seksual
5)       Sediakan selalu ekstra pengadaan tablet vagina atau suppositoria di tempat.
Catatan: Beberapa busa dari tablet vagina menyebabkan rasa hangat di vagina.Itu normal-normal saja.
·         Krim
1)      Insersi kontrasepsi krim setelah dikemas di dalam aplikator sampai penuh,masukkan ke dalam vagina sampai mendekati serviks.
2)      Tekan alat pendorong sampai krim keluar.idak perlu menunggu kerja krim.
3)      Aplikator harus dicuci dengan sabun dan air sesuai dengan pencegahan infeksi untuk alat-alat,tiriskan dan keringkan.
4)      Untuk memudahkan pembersihan alat,pisahkan bagian-bagiannya.jangan berbagi aplikator dengan orang lain.
5)      Sediakan selalu ekstra pengadaan krim terutama apabila ternyata container kosong.
Kini dipasaran terdapat banyak obat-obat spermatisida, antara lain dalam bentuk:
Suppositorium: Lorofin Suppositoria, rendel pessaries. Soppositurium di masukkan sejauh mungkin ke dalam vagiana sebelum coitus. Obat ini baru mulai aktif setelah 5 menit. Lama kerjanya kurang lebih 20 menit sampai 1 jam.
Jelly atau creme: 1)Perseptin vaginal jelly,orthogynol vaginal jelly, 2)Delven vaginal creme.jelly lebih encer dari pada creme.obat ini disemprotkan ke dalam vagina dengan menggunakan suatu alat.lama kerjanya kurang lebih 20 sampai 1 jam.
Tablet busa:Sampoon,volpar,Syn-A-Gen.Sebelum digunakan,tablet terlebih dahulu dicelupkanke dalam air,kemudian dimasukkan kedalam vagina sejauh mungkin.Lama kerjanya 30 sampai 60 menit.
C-film,yang merupakan benda yang tipis ,dapat lipat,dan larut dalam air.Dalam vagina obat ini merupakan gel dengan tingkat disperse yang tinggi dan menyebar pada porsio uteri dan vagina.Obat mulai efektif setelah 30 menit.







BAB III
        PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Kontrasepsi ialah usaha – usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha- usaha itu dapat bersifat sementara,dapat pula bersifat permanen. Yang bersifat permanen dinamakan pada wanita tubektomi dan pada pria vasektomi
Pelayanan kb dapat berupa pelayanan kb dengan metode sederhana dan modern. Pelayanan kb sederhana terbagi menjadi dua yaitu dengan alat dan tanpa alat. Macam-macam kb tanpa alat diantaranya metode kalender, pantang berkala, suhu basal, metode lendir serviks, metode simptothermal,coitus interuptus. Sedangankan yang dengan alat ada secara mekanik dan kimiawi.
B.     SARAN
Dalam Makalah ini terdapat penjelasan tentang “ KB dengan metode sederhana” berharap agar pembaca dapat mengetahui tentang kependudukan di indonesia dan masalah yang dihadapi dalam kependudukan. Selain itu dapat sebagai pedoman dalam kehidupan yang baru kelak.
Semoga materi ini dapat menambah wawasan kita mengenai “ KB dengan metode sederhana”





DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hadis. 2006. Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta
BKKBN.1998.Gerakan Keluarga Berencana Nasional.Jakarta
NRC-PODI.1996.Buku Acuan Nasional Pelayanan Keluarga Berencana.Jakarta
Saifuddin Abdul Bari (2003) Buku panduan Praktis Kontrasepsi. YBPSP. Jakarta


Posting Komentar untuk "MENGETAHUI PENGERTIAN KONTRASEPSI"